Rusia-Belarusia Latihan Militer Bersama di Februari Mendatang

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan Belarusia dan Rusia akan mengadakan latihan militer bersama pada Februari mendatang. Kerja sama militer ini dinamai Allied Resolve 2022.

Mengutip pertemuan Desember 2021 lalu, Lukashenko menyatakan “Sejauh yang Anda tahu, dalam situasi sulit ini pada Desember 2021, presiden Rusia dan saya setuju untuk mengadakan kegiatan khusus di perbatasan barat dan selatan Belarusia.” 

Lokasi ini juga termasuk ke perbatasan Rusia, di mana Lukashenko menyebut wilayah tersebut sebagai ‘balkon Belarusia.”

“Kami telah membuat rencana untuk latihan militer pada bulan Februari sejak lama. Tidak perlu menuduh bahwa kami sudah mengumpulkan pasukan secara tiba-tiba dan bersiap untuk berperang,” kata Lukashenko.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan semua pertanyaan telah didiskusikan dengan pihak Rusia. Tanggalnya masih belum ditentukan, tetapi latihan itu akan dilakukan pada bulan Februari.

 

Kondisi geopolitik yang sedang rentan

Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Belarusia – Kepala Komando Operasi Utama Pavel Muraveyko menggambarkan adanya kondisi militerisasi di wilayah negara Eropa. 

Muraveyko menggaris bawahi kondisi peningkatan kekuatan militer di dekat perbatasan Belarusia yang menimbulkan kekhawatiran dan membutuhkan tanggapan yang objektif.

“Reaksi ini akan benar-benar memadai dan transparan. Dengan rekan-rekan Rusia kami, kami akan melakukan latihan bersama,” kata Pavel Muraveyko.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Viktor Gulevich juga menggambarkan kondisi yang sama, di mana terdapat risiko keamanan militer Belarus. Kondisi ini merujuk pada kehadiran pasukan The North Atlantic Treaty Organization (NATO) di wilayah negara-negara tetangga. 

Menurut Gulevich, pengelompokan operasi aliansi Enhanced Forward Presence dan Atlantic Resolve di dekat perbatasan Belarusia terdiri dari lebih dari 10.000 orang dan lebih dari 300 tank.  Terlebih, terdapat isu krisis migrasi di wilayah Eropa, di mana lebih dari 23.000 orang telah dikerahkan di wilayah negara Belarusia di sepanjang perbatasan negara di arah barat laut, barat, dan selatan.

Berbagai tantangan dan ancaman keamanan ini mendorong perlunya tes kesiapan komprehensif pasukan perlindungan perbatasan. Baik badan kontrol, formasi, dan unit militer dari angkatan bersenjata Belarusia dan Rusia akan diuji. 

Selama tes kesiapan komprehensif, kontingen yang cukup besar akan dikumpulkan kembali di wilayah Belarus. Terdapat juga agenda untuk memerangi sabotase, kelompok pengintaian, dan formasi bersenjata ilegal. 

Selain itu, akan dilakukan juga uji sistem logistik militer untuk memastikan komponen militer Negara dapat menanggapi risiko dan tantangan keamanan militer. 

Uji kesiapan tempur tentara akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yakni pengelompokan kembali, termasuk kembali pada posisi awal saat tugas operasional. Yang kedua yakni latihan untuk melakukan latihan tempur.