Banjir Rob Semarang: Tinggi Air Capai 2 Meter dan 8.000 Warga Terdampak

Naiknya ketinggian air laut atau rob menyebabkan banjir di daerah sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah sejak Senin 23 Mei 2022 siang. Selain karena air rob, banjir ini diperparah karena tanggul yang jebol di sungai kawasan berikat Lamicitra.

“Tanggul jebol di pelabuhan akibat permukaan air laut yang tinggi plus (ditambah) hantaman gelombang laut yang memiliki daya rusak,” ucap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy. Dilansir dari CNN, Kombes Iqbal Alqudussy memprediksi puncak ketinggian air laut akibat banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 24 Mei. Ia juga mengatakan bahwa banjir rob kali ini lebih parah dari kejadian-kejadian sebelumnya.

Selain itu, polisi juga mengatakan setidaknya 8.000 kepala keluarga terdampak banjir rob ini, selain itu aktivitas karyawan di berbagai perusahaan sekitar pelabuhan juga dihentikan. Diketahui, banjir yang ditambah jebolnya tanggul ini meluas ke sejumlah wilayah di Demak dan Pekalongan.

Karena banyaknya keluarga yang terdampak akibat banjir, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kemudian mengerahkan jajarannya segera mendirikan dapur umum di kawasan tergenang banjir rob. “Segera mendirikan dapur umum, banyak warga yang terkena dampak di kawasan Bandarharjo. Rata-rata banjir rob di akses jalan kampung sampai 50 centimeter,” ungkap Hendrar.Banjir ini juga membuat sejumlah jalan terendam sehingga Satlantas Polres Demak harus mengalihkan arus lalu lintas yang hendak menuju Semarang melalui Pantai Utara (Pantura) Demak pada jalur alternatif, menyusul terjadinya banjir rob di Kecamatan Sayung dan kawasan Terboyo Semarang.

“Untuk mengurai kepadatan, maka kendaraan dari arah Demak menuju Semarang dialihkan melalui jalur alternatif seperti melalui Buyaran-Guntur-Mranggen. Namun jalur alternatif hanya efektif dilalui kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil pribadi,” kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono di Demak. Selain itu, Polres Demak juga berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mencari solusi penanganan kepadatan arus lalu lintas akibat banjir rob. “Dalam waktu dekat juga akan dimulai peninggian Jalan Pantura di wilayah Kecamatan Sayung,” ucap Budi.

Sampai tanggal 26 Mei 2022, banjir masih berada diketinggian 80cm, akses ke pelabuhan masih terputus, dan juga tanggul darurat masih dalam pengerjaan sehingga air belum juga surut. Akibat banjir ini, warga Semarang dikabarkan mengalami gatal-gatal serta mual.