Kulit Putih

Perdana Menteri Inggris baru, Liz Truss telah memilih kabinet di mana untuk pertama kalinya tidak ada seorang pun pria kulit putih yang memegang empat posisi menteri terpenting Inggris. Truss menunjuk Kwasi Kwarteng sebagai menteri keuangan kulit hitam pertama Inggris sementara James Cleverly adalah menteri luar negeri kulit hitam pertama, ia di masa lalu aktif berbicara tentang intimidasi kepada anak ras campuran dan mengatakan partai perlu berbuat lebih banyak untuk menarik pemilih kulit hitam.

Suella Braverman, yang orang tuanya datang ke Inggris dari Kenya dan Mauritius enam dekade lalu, menggantikan Priti Patel sebagai menteri dalam negeri etnis minoritas kedua, di mana dia akan bertanggung jawab atas polisi dan imigrasi. Keragaman yang berkembang sebagian berkat dorongan Partai Konservatif dalam beberapa tahun terakhir untuk mengajukan kandidat parlemen yang lebih bervariasi.

Inggris sendiri sejak tahun 2002 baru memulai penunjukan menteri kabinet dengan etnis minoritas yang di awali oleh penunjukan Paul Boateng ditunjuk sebagai Kepala Sekretaris Departemen Keuangan. Namun, jajaran pejabat tinggi di sektor bisnis, peradilan, pegawai negeri dan tentara semuanya masih didominasi kulit putih. Terlepas dari kampanye keragaman partai, hanya seperempat dari anggota parlemen Konservatif adalah perempuan dan 6% dari latar belakang minoritas dilansir dari Reuters.

Namun demikian, Partai Konservatif memiliki rekam jejak politik pertama yang berhubungan dengan penunjukan pejabat-pejabat dengan latar belakang minoritas, termasuk menunjuk perdana menteri Yahudi pertama Benjamin Disraeli pada tahun 1868. Ini terlepas dari fakta bahwa pemilih etnis minoritas jauh lebih mungkin untuk mendukung partai oposisi Partai Buruh dan partai yang berkuasa telah menghadapi tuduhan rasisme, kebencian terhadap wanita dan Islamofobia. Sampai saat ini, partai Konservatif telah memilih ketiga perdana menteri wanita Inggris, Margaret Thatcher, Theresa May dan sekarang Truss.