Gunakan Serangan Siber, Hacker asal Korea Utara Dituduh Telah Melakukan Pencurian!

(Foto: Markus Spiske/Unsplash.com)

Pengadilan Amerika Serikat (AS) “menuduh” tiga hacker dari Korea Utara melakukan pencurian besar yang merugikan lebih dari USD1,3 miliar dalam bentuk uang dan mata uang kripto sejak tahun 2014 hingga 2020, yang dimulai dari perusahaan seperti Sony Pictures Entertainment sebagai balasan atas film “The Interview” karena menggambarkan pemimpinnya Kim Jong Un dan berbagai bank di wilayah Asia serta Afrika.

Ketiga orang ini berasal dari intelijen militer Korea Utara bernama Lazarus Group atau Advanced Persistent Threat 38 (APT 38)  yang menggunakan serangan siber transnasional untuk menambah pundi keuangan domestik Korea Utara dan pemimpinnya yakni Kim Jong Un sembari menghindari sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sudah banyak mengurangi pendapatan domestik Korea Utara. Tiga orang ini, Jon Chang-hyok berusia 31 tahun, Kim Il berusia 27 tahun, dan Park Jin-hyok berusia 36 tahun.

AS menyebut mereka sebagai “peretas kelas atas dunia” dan “sindikat peretas berbendera”. Perwakilan dari AS juga menyatakan ketiga orang Korea Utara ini bekerja di beberapa wilayah berbeda termasuk China dan Rusia.

Park Jin Hyok juga sudah pernah dituduh sebagai pelaku ransomware Wanna Cry 2.0, pelaku kasus di tahun 2014, dan kasus pencurian USD 81juta dari Bank Bangladesh. Pada masa pandemi ini, Korea Selatan juga menyatakan hackers ini mencuri data teknologi vaksin virus Corona.

Taktik yang digunakan menyerang yakni pembuatan aplikasi mata uang kripto berbahaya, membuka akses target, meretas sistem perusahaan digital, dan mengembangkan platform blockchain untuk menghindari sanksi, dan secara diam-diam mengumpulkan dana.

Dilansir dari CoinDesk, mereka juga merampok mata uang digital di Slovenia sebanyak USD 75 juta pada Desember 2017, mata uang kripto sebanyak USD 24,9 di Indonesia pada September 2018 dan berbagai kasus lain yang jumlah kerugian akibat serangan siber ini tidak bisa dipastikan

Peristiwa ini dapat menjadi pertimbangan dan fokus kebijakan pemerintah bersama dengan seluruh masyarakat terkait pentingnya kewaspadaan dan pengelolaan risiko serangan siber untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia, yakni keamanan dan perekonomian Indonesia.

Sumber:
AFP, 2021, US charges three North Korean hackers over $1.3bn cryptocurrency attacks, The Guardian, https://www.theguardian.com/technology/2021/feb/17/north-korea-hack-cryptocurrency-us-charges

Nikhilesh De, 2021, DOJ Charges 3 North Korean Hackers With Stealing $100M+ From Crypto Firms, Coin Desk, https://www.coindesk.com/doj-charges-3-north-korean-hackers-with-stealing-100m-from-crypto-exchanges

Robert Hart, 2021, Report: North Korean Hackers Tried To Steal Covid-19 Vaccine Tech From Pfizer, The Forbes, https://www.forbes.com/sites/roberthart/2021/02/16/report-north-korean-hackers-tried-to-steal-covid-19-vaccine-tech-from-pfizer/?sh=5b0133854102