Memprovokasi Kerusuhan, Trump jadi Presiden AS Pertama yang Dimakzulkan Dua Kali

Joe Biden atas Trump dengan total 306 suara elektoral berbanding 232 suara. Seperti biasa, Trump menyatakan bahwa hasil pemilu tersebut tidak sah dan mengklaim terdapat kecurangan pemilu yang mengakibatkan dirinya kalah suara dari Biden. Dilihat dari periode sebelumnya saat pemilu antara Trump dan Hillary, hasil suara publik menunjukkan jumlah suara Hillary lebih tinggi dibandingkan Trump, di mana  Trump saat itu juga mengklaim terdapat kecurangan dalam hasil tersebut. Dari kedua peristiwa itu, terdapat perbedaan dan persamaan yakni Trump sama dalam hal mengklaim dan menuduh hasil akhir suara tidak sah tanpa memberikan bukti yang jelas, serta adanya demonstrasi pada hasil akhir pemilihan baik dari pro Trump maupun lawannya. Namun, perbedaannya adalah demonstrasi pro Trump pada tanggal 6 Januari 2021 disertai dengan kekerasan yang menimbulkan korban jiwa, sedangkan demonstrasi pro Hillary dulu yang secara umum berlangsung dengan damai.

Sejak tahun 2020 lalu, Trump melalui akun Twitter-nya menyatakan akan terdapat protes besar tanggal 6 Januari. Pernyataan ini direspon dengan cukup baik oleh pendukungnya, sehingga ribuan pro-Trump pada tanggal 6 Januari 2021 berkumpul dan secara paksa memasuki Gedung Capitol, gedung kongres AS, yang pada saat kejadian berencana mengesahkan hasil pilpres AS yang memenangkan Biden. Kejadian ini menyebabkan kerusakan dan kekacauan besar sehingga memerlukan adanya evakuasi massa yang berada di wilayah gedung.

Ringkasan alur waktu kerusuhan di AS
Tanggal 19 Desember 2020, Trump melalui akun Twitternya bercuit “Protes besar di DC pada 6 Januari” dan berlanjut mempromosikan cuitannya dengan “Datanglah, dan jadilah “liar!”

Tanggal 27 Desember 2020, Trump bercuit “Sampai bertemu di Washington, DC, pada 6 Januari. Jangan sampai ketinggalan. Informasi selanjutnya akan dibagikan.”

Tanggal 30 Desember 2020, Trump  bercuit “6 JANUARI, SAMPAI BERTEMU DI DC!”

Tanggal 1 Januari 2021, Trump bercuit “Titik temu Protes BESAR di Washington, DC, akan berlangsung pada 6 Januari pukul 11 pagi. Detail lokasi akan diberi tahu. #HentikanPencurian!”

Tanggal 2 Januari 2021, Senator Ted Cruz dari Texas dan beberapa senator partai Republik lain bergabung hingga mencapai lebih dari 100 anggota Republik yang berjanji akan menolak peresmian hasil pemilu yang memenangkan Biden.

Tanggal 6 Januari 2021, Pernyataan Trump yang didukung oleh beberapa Senatnya tersebut semakin mendorong ribuan pendukungnya untuk turun ke jalan, dimana terdapat pendemo yang membawa beberapa peralatan termasuk senapan laras panjang. Trump menyatakan “Setelah ini, kita akan jalan bersama, dan saya akan berada di sana bersama dengan kalian, kita akan berjalan… ke Capitol dan kita akan mendukung Senat dan Kongres kita yang berani.” Setelah itu ribuan massa berjalan ke arah Capitol, di mana polisi Capitol memerintahkan dilakukan evakuasi di wilayah Gedung Madison, Perpustakaan Kongres, dan Gedung Monumen.

Di sisi lain, Wakil Presiden AS Mike Pence pada saat akan memulai sesi Kongres untuk menghitung suara elektoral menyatakan menurut penilaiannya bahwa dalam sumpahnya untuk mendukung dan melindungi Konstitusi maka Ia perlu membatasi dirinya untuk melakukan klaim sepihak dalam menentukan suara elektoral mana yang bisa dihitung atau tidak. Pence juga menyatakan kepresidenan adalah milik masyarakat Amerika dan untuk mereka. Perbedaan pandangan antara presiden dan wakilnya menjadikan pemerintahan Trump semakin terpecah secara internal.

Menyusul kerusuhan ini, pada sore hari Mike Pence sudah dikawal keluar dari ruang Senat dan Trump bercuit “Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang seharusnya sudah dilakukan untuk melindungi Negara kita dan Konstitusi kita, (kami) memberikan kesempatan pada negara untuk menyatakan fakta yang benar, bukan kecurangan atau informasi tidak akurat yang sebelumnya mereka nyatakan. Amerika menuntut kebenaran!”

Walaupun kerusuhan semakin meluas dan tidak terkendali, namun Trump tetap terus melakukan cuitan dan menyebarkan video pandangannya tanpa menyatakan pembubaran massa. Selanjutnya, ribuan polisi diturunkan untuk mendukung penanganan situasi sesuai hukum yang berlaku. Kerusuhan ini akhirnya menewaskan lima orang, empat dari demonstran atas nama Ashli Babbit (35 tahun), Benjamin Phillips (50 tahun), Kevin Greeson (55 tahun), Rosanne Boyland (34 tahun) dan satu dari kepolisian atas nama Sicknick yang selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap 68 orang demonstran. Setelah berjam-jam “menikmati” kerusuhan tersebut, Trump akhirnya meminta para pendukungnya untuk membubarkan diri dengan damai dan mengingat hari ini selamanya, namun Trump tetap pada klaimnya bahwa hasil pemilu tetap tidak sah dan menyatakan tidak akan datang saat pelantikan dilaksanakan. Melihat pengaruh besar Trump dan pandangannya yang mendorong kerusuhan terjadi, Twitter melakukan pelarangan cuitan dari Trump selama 12 jam dan menangguhkan akunnya. Selain akun Twitter, Facebook dan Youtube Trump juga dilarang mengingat situasi darurat AS, dimana video Trump lebih meningkatkan risiko kekerasan.

Situasi ini mendorong David Cicilline dan Ted Lieu, dari Demokrat yang menandatangani surat untuk Mike Pence meminta Pence memohonkan Amandemen ke 25, yang akan memutuskan transfer kekuasaan sementara Pence hingga presiden terpilih Joe Biden dilantik tanggal 20 Januari. Namun, terdapat kemungkinan Pence tidak akan menggunakan amandemen tersebut. Pasca kerusuhan, Kongres tetap melanjutkan sesi menghitung suara elektoral pada pukul 8 malam waktu setempat dan meresmikan hasil pemilu AS dengan Biden sebagai pemenang pemilu AS.

Trump menjadi Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali
Buntut kerusuhan ini membuat Trump semakin terisolasi baik dari administrasinya sendiri dan Pence, termasuk dari media sosial sehingga Trump tidak bisa berkomunikasi dengan pendukungnya. Banyak dari Kabinet Trump mengundurkan diri. Demokrat juga menyerukan agar Trump dimakzulkan, yakni mekanisme dimana Kongres memberhentikan presiden yang sedang berkuasa, setelah kerusuhan di Capitol karena Trump dipandang sebagai penghasut kerusuhan. Pemakzulan akan diproses seperti Rancangan Undang-Undang (RUU) yang melalui proses legislasi, di mana memerlukan persetujuan dari perwakilan pemerintah (House/Dewan Perwakilan Rakyat) sebanyak 218 dari 435 anggota yang saat ini Demokrat memegang mayoritas sebanyak 233 ke 195 kursi (5 kursi kosong dan satu kursi independen). Setelah dari House, maka akan diberikan pada Senat yang berjumlah 100 orang, di mana keputusannya dibutuhkan mayoritas sebanyak 60% dari anggota yang memutuskan presiden akan dimakzulkan, sehingga tetap membutuhkan Senat dari Republik untuk membuat RUU tersebut tersebut sah. Mengingat kepemimpinan Trump akan segera berakhir, maka terdapat opsi Senat bisa melakukan pengambilan suara mayoritas sederhana untuk melarang Trump untuk mencalonkan kembali di tahun 2024.

Karena dianggap sebagai ancaman bagi negara demokrasi AS, pada tanggal 14 Januari 2021 Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya atas peran dalam memprovokasi kerusuhan di Capitol AS yang membuatnya meninggalkan sejarah buruk dalam kepresidenan AS. Pemilihan suara menghasilkan 232-197 suara yang didukung oleh seluruh anggota dari Partai Demokrat dan 10 anggota dari Partai Republik. Nancy Pelosi, juru bicara House, menyatakan untuk tahap selanjutnya akan diberikan secepatnya pada Senat agar  dilakukan pemeriksaan pengadilan yang memutuskan Trump bersalah atau tidak. Namun, pengadilan di Senat ini tidak akan dilaksanakan secepatnya dikarenakan akan menunggu hingga waktu pelantikan Joe Biden minggu depan.

Sumber:

BBC, 2021, “Trump impeached for ‘inciting’ US Capitol riot”, 2021, https://www.bbc.com/news/world-us-canada-55656385

LoBianco, Tom. 2016. “Trump falsely claims ‘millions of people who voted illegally’ cost him popular vote”, CNN Edition, 2021, https://edition.cnn.com/2016/11/27/politics/donald-trump-voter-fraud-popular-vote/index.html

Petras, George. Dkk. 2021. “Timeline: How a Trump mob stormed the US Capitol, forcing Washington into lockdown”, USA Today, 2021, https://www.usatoday.com/in-depth/news/2021/01/06/dc-protests-capitol-riot-trump-supporters-electoral-college-stolen-election/6568305002/

Telegraph, 2021, “What impeachment could mean for Donald Trump and his chances of a comeback  “, Telegraph, 2021, https://www.telegraph.co.uk/news/2021/01/11/donald-trump-impeachment-can-us-president-removed-office/ Weaver, Stephanie. 2021. “Timeline of the pro-Trump riot at the US Capitol: How the chaos unfolded”, FOX 29, 2021, https://www.fox29.com/news/timeline-of-the-pro-trump-riot-at-the-us-capitol-how-the-chaos-unfolded