Penggunaan Serangan Rudal Tomahawk terhadap Instalasi Vital Pada Perang Irak

Selama Perang Teluk 1991, Amerika Serikat meluncurkan puluhan BGM-109D Kit 2 Tomahawk yang memakai hulu ledak graphite, rudal ini difungsikan khusus untuk menyerang instalasi listrik di seluruh Irak terutama Baghdad dan Kuwait selama pendudukan.

Dengan hulu ledak graphite, Tomahawk bekerja dengan menyebarkan awan padat yang sangat halus, filamen karbon yang diolah secara kimia di atas instalasi tegangan tinggi berinsulasi udara seperti transformator dan saluran listrik, menyebabkan korsleting dan gangguan. Akibatnya akan menyebabkan matinya aliran listrik di suatu area, di beberapa kota-kota besar Irak.

Tercatat, selama Perang Teluk sebesar 85% pasokan listrik Irak padam akibat BGM-109D Kit 2 Tomahawk ini. Ketika pihak Irak berusaha memperbaiki kerusakan instalasi listrik mereka, pihak Amerika Serikat berulang menembakan rudal tersebut dan tidak memberi waktu Irak untuk bernafas.

Efek terputusnya 85% jaringan listrik di Irak membuat pertahanan kota Baghdad lumpuh sebagian akibat tidak berfungsinya radar, mereka hanya mengandalkan senjata anti pesawat konvensional. Padamnya listrik membuat militer Irak kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan akses Kesehatan sehingga banyaknya kasus kolera dan penyakit lainnya.