Militan Pakistan Menyerang Konvoi Insinyur Asal China

Sebuah serangan terhadap insinyur China di provinsi barat daya Pakistan, Balochistan digagalkan oleh militer Pakistan, menyebabkan dua militan tewas dan para pekerja China tidak terluka, menurut keterangan polisi setempat.

Chakar Baloch, inspektur polisi distrik Gwadar, tempat serangan itu terjadi, mengatakan kepada CNN bahwa operasi pembersihan sedang berlangsung setelah bentrokan antara polisi dan militan berlangsung selama dua jam. Dua personel keamanan dilaporkan terluka atas insiden tersebut.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Tentara Pembebasan Baloch, sebuah kelompok separatis militan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Angkatan bersenjata Pakistan mengatakan sedikitnya dua gerilyawan tewas dan tiga lainnya cedera dalam baku tembak dengan pasukan keamanan.

Militer mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menutup seluruh area dan melancarkan operasi pencarian. Kedutaan Besar China di Pakistan mengutuk keras serangan itu dan mendesak pihak berwenang Pakistan untuk menghukum para pelaku dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

China akan terus bekerja dengan pihak Pakistan, untuk bersama-sama melawan ancaman terorisme dan dengan sungguh-sungguh melindungi keselamatan personel, institusi, dan proyek China di Pakistan,” kata pernyataan itu.

Berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, Balochistan adalah provinsi terbesar namun berpenduduk paling sedikit di Pakistan. Hal ini menjadi dasar bagi kesepakatan infrastruktur bernilai miliaran dolar negara itu dengan Beijing, Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).

China adalah mitra dekat Pakistan dan sumber dukungan militer dan ekonomi terbesarnya. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir serangan teroris yang menargetkan warga negara China dan kepentingan mereka di Pakistan telah membuat Beijing khawatir.

Pada April 2022, tiga guru dari Tiongkok dan seorang pengemudi tewas dalam dugaan bom bunuh diri di dekat Institut Konfusius Universitas Karachi. Tentara Pembebasan Baloch juga mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan bahwa mereka menargetkan Institut Konfusius karena itu adalah “simbol ekspansionisme ekonomi, budaya dan politik China.” Sementara itu, serangan besar terakhir terhadap insinyur China terjadi pada Juli 2021 di utara Pakistan. Lebih dari selusin orang tewas setelah sebuah bus yang membawa insinyur China jatuh ke dalam selokan menyusul “ledakan yang berapi-api,” menurut polisi setempat.