Amerika Serikat Terancam Kehabisan Uang Pada 18 Oktober Mendatang

Amerika Serikat (AS) dikatakan akan kehabisan uang tunai pada 18 Oktober 2021 menurut Janet Yellen, Menteri Keuangan AS. Menurut Yellen, kehabisan uang tunai pada beberapa minggu ke depan ini dapat benar-benar terjadi jika Pemerintah AS gagal mengambil tindakan yang tepat. Untuk menghindari hal tersebut, Kongres AS harus menaikan batas utang AS menurut Yellen.

Peringatan Yellen sendiri berkaitan dengan Partai Republik di Senat AS yang memblokir RUU mengenai penangguhan batas utang. Tanggal yang ditetapkan Yellen sendiri masih merupakan sebuah prediksi, karena kas pemerintah dapat berubah akibat variabilitas yang tidak dapat dihindari. Kekhawatiran mengenai krisis uang tunai ini juga disumbang oleh arus dari kas kantor harian pemerintahan AS sendiri melebihi batas rata-rata yang mencapai hampir $50 miliar pada tahun 2021.

Resiko lain yang dikatakan oleh Yellen adalah ketakutannya jika uang tunai AS habis sebelum tanggal dari prediksinya yang dapat menyebabkan gagal bayar atau default pertama yang terjadi di AS. Kejadian ini tidak hanya akan menyebabkan krisis ekonomi di AS, “Ini akan menjadi bencana bagi ekonomi Amerika, untuk pasar keuangan global, dan bagi jutaan keluarga dan pekerja,” tutur Yellen kepada para senator.

Ketua Federal Reverse, Jerome Powell juga menekankan kekhawatiran Yellen akan pentingnya menghindari default pemerintah. Powell mengungkapkan kekecewaannya akibat dua presiden bank Cadangan Federal regional secara aktif memperdagangkan saham dan aset real esatate selama masa pandemi yang tidak sesuai etika dan kondisi ekonomi AS.

Akibat dari default ini sendiri tidak hanya berdampak pada AS seperti yang dikatakan. Beberapa skenario umum dapat terjadi jika terjadi default. Yang pertama adalah devaluasi mata uang, hal ini menyebabkan harga barang ekspor menjadi murah dan menjadi mahal untuk mengimpor barang.  Membuat langkah-langkah penghematan seperti pemotongan pengeluaran dan kenaikan pajak. Adanya tindakan militer diikuti ketika negara default seperti Inggris berusaha menduduki Mesir ketika mengalami default pada tahun 1880-an.

Stabilitas utang AS sendiri juga merupakan adalah landasan ekonomi global, default AS ini dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis. Gejolak di pasar saham juga dapat terjadi karena ketidakpastian situasi yang mengarah pada banyaknya masyarakat kehilangan pekerjaan dan jika merujuk pada kondisi saat ini, default dapat memperlambat pemulihan pandemi.