Vladimir Putin Ucapkan Selamat untuk Peringatan 1 Abad Partai Komunis China

Beberapa waktu lalu, Rusia dan China bertemu secara daring untuk memperpanjangTreaty of Good-Neighborliness and Friendly Cooperation atau Perjanjian  antar Tetangga  dan  Kerja  sama  yang  Bersahabat yang sudah dimulai sejak 2001 lalu. Sebelumnya, kedua kepala negara menandatangani dan mengadopsi perjanjian ini pada tahun 1992 ke 2000 untuk mengembangkan hubungan bilateral kedua negara.

 

Perjanjian  antar Tetangga  dan  Kerja  sama  yang  Bersahabat ini bertujuan mempromosikan dan mendukung rezim internasional berdasarkan hukum, norma, dan prinsip internasional yang adil guna pencapaian keamanan, perdamaian, dan stabilitas di Asia dan dunia.

 

Kerja sama strategi antar kedua negara Rusia dan China didasari oleh prinsip-prinsip yang harus dijaga dan dihormati kedua negara, seperti menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara, non agresi, non intervensi politik masing-masing negara, kesetaraan, dan penciptaan perdamaian.

 

Pada peringatan dua dekade Perjanjian ini, Rusia dan China sama-sama menyadari pentingnya pengembangan hubungan kedua negara yang baik dan sehat, serta berjangka panjang.

 

Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping menyatakan “Konsep dari hubungan baik yang sudah dibangun melalui perjanjian ini menjadi asar kepentingan kedua negara dalam mempromosikan perdamaian dan pembangunan, termasuk pengembangan hubungan internasional yang baru di masa yang akan datang.”

 

Kerja sama keamanan Rusia – China

 

Hubungan “stabil, kuat, dan dewasa” antara Rusia dan China ini terus berkembang hampir di semua aspek terutama keamanan, di mana kedua negara juga menyepakati kerja sama teknologi militer di ruang angkasa untuk menyusul pengembangan program ruang angkasa Amerika Serikat. Pengembangan teknologi ruang angkasa Rusia ini banyak mengalami kendala terutama secara finansial karena Amerika Serikat membatasi dan melayangkan sanksi ekonomi pada Rusia.

 

China lalu muncul sebagai salah satu penantang ruang angkasa antar negara ini kemudian mampu mengirimkan astronot pertamanya tahun 2003 lalu, namun seakan diisolasi oleh Barat karena khawatir spionase. China dan Rusi terus mengembangkan kerja sama, di mana Rusia juga membutuhkan China untuk melakukan pengembangan ruang angkasa yang tersendat secara finansial yang bisa dibantu oleh China. Rusia-China setuju bekerja sama untuk misi robotik ke asteroid bernama Kamo’oalewa tahun 2024 nanti.

Putin Berikan Pesan Hangat pada Xi Jinping

 

Vladimir Putin menyampaikan selamatnya pada Xi Jinping sebagai Presiden China sekaligus Sekretaris Jenderal Komite Partai Komunis China atas peringatan 100 tahun Partai tersebut. Putih menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan XI Jinping, terdapat berbagai pencapaian pengembangan sosial ekonomi dan peran penting dalam perpolitikan global.

 

Putin mengaku puas atas pengembangan kerja sama kedua negara dan menyatakan akan siap untuk terus memperkuat hubungan kerjasama strategis ini dengan tetap menghormati batasan kedaulatan dan teritorial masing-masing negara.

 

Kedua negara juga menekankan akan bekerja sama dalam menolak stigmatisasi dan politisasi pandemi Covid-19, termasuk meneliti jejak awal virus berada. Kerja sama lain seperti vaksin, ekonomi perdagangan, dan sinergi antara Belt and Road Initiative dan the Eurasian Economic Union juga akan terus dikembangkan.

 

Pertemuan ini menjadi salah satu upaya kedua negara untuk terus memelihara dan menjalin hubungan baik guna mengatasi berbagai permasalahan domestik masing-masing negara dan tujuan strategis tingkat globalnya.