Kemarau 2021, Jokowi Minta Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Diprioritaskan

(Foto: Bloomberg/Getty Image)

Jokowi telah menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk bersiap-siap memasuki kemarau 2021. Salah satu yang paling digaris bawahi adalah kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (kahutla), setelah beberapa titik panas terdeteksi di pulau Sumatera. Selain Sumatera, Jokowi juga memperingatkan kemungkinan yang sama dapat terjadi di pulau Kalimantan dan Sulawesi. Oleh karena itu harus ada upaya antisipasi terhadap kemungkinan kahutla tersebut.

Jokowi juga memberikan instruksi agar pencegahan kebakaran hutan dan lahan diprioritaskan karena jika terlambat akan sulit dipadamkan. Menurut Jokowi, 99 persen kebakaran hutan dan lahan terjadi karena faktor manusia baik secara sengaja ataupun tidak. Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Greenpeace, sebesar 4,4 juta hektar hutan dan lahan di Indonesia yang mengalami kebakaran dalam kurun waktu 2015 sampai 2019. Dari total data itu, sebesar 3,65 juta hektar terindikasi dilakukan karena ekspansi perkebunan. Data ini memperlihatkan adanya upaya pembukaan lahan baru yang sangat mungkin dilakukan secara sengaja.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tercatat sering terjadi di musim kemarau dan telah menyebabkan banyak kerugian. Beberapa tahun yang lalu pernah terjadi kebakaran yang sangat besar di Pulau Kalimantan. Kebakaran tersebut tidak hanya menyebabkan kerugian bagi Indonesia, namun juga ke negara lain. Asap yang ditimbulkan dalam kebakaran itu bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura, mengakibatkan terganggunya dunia penerbangan. Selain itu, kebakaran-kebakaran yang terjadi juga telah mengganggu ekosistem makhluk hidup di hutan dan menyebabkan kepunahan berbagai jenis hewan.

 

Referensi:

Greenpeace. (2020, 22 Oktober). Karhutla dalam Lima Tahun Terakhir. Greenpeace.org. https://www.greenpeace.org/indonesia/publikasi/44219/karhutla-dalam-lima-tahun-terakhir/