Pentagon Menyetujui Potensi Penjualan Sistem Artileri Howitzer ke Taiwan

Pentagon mengumumkan pada rabu (4/08) bahwasanya Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan 40 sistem artileri Howitzer Self-Propelled Medium 155mm M109A6 ke Taiwan dalam kesepakatan senilai hingga $750 juta.

Kesepakatan ini terjadi setelah penjualan senjata tahun lalu yang mencakup drone dan pertahanan rudal pantai yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan dan mencegah invasi China. Pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan senjata komersial langsung lainnya ke Taiwan sejak menjabat sebagai Presiden AS.

Secara lebih lanjut, Pentagon menyebutkan bahwasanya paket ini akan mencakup howitzer, 1.698 kit panduan presisi untuk amunisi, suku cadang, pelatihan, stasiun darat, dan peningkatan untuk howitzer generasi Taiwan sebelumnya. Adapun Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon telah memberi tahu Kongres tentang kemungkinan kesepakatan penjualan ini pada hari Rabu (4/08).

Kementerian pertahanan Taiwan dalam pernyataan pada hari Kamis (5/08) menyatakan “terima kasih yang tulus” kepada pemerintah AS, yang mana kesepakatan penjualan senjata ini akan membantu pasukan daratan Taiwan dalam meningkatkan “kapasitas reaksi cepat dan dukungan tembakan”. Kementerian menambahkan dukungan senjata AS yang berkelanjutan merupakan “dasar untuk menjaga stabilitas regional.”

Terkait kesepakatan penjualan ini, Kementerian luar negeri China mengatakan “sangat menentang” penjualan tersebut dan telah mengajukan “pernyataan tegas” dengan Amerika Serikat, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara Kementerian luar negeri China yang diposting di situs web kementerian luar negeri China. Penjualan ini dinilai mencampuri urusan dalam negeri. Selain itu karena hal ini China memperingatkan AS bahwasanya China akan mengambil tindakan balasan saat masalah berkembang.

Kantor Urusan Taiwan China pun mengulangi seruan yang sama kepada Amerika Serikat untuk menghentikan semua penjualan senjata ke Taiwan agar tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan Taiwan.

Seperti kebanyakan negara, Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi diwajibkan oleh hukum untuk menyediakan pulau yang diklaim China itu dengan sarana untuk mempertahankan diri dan merupakan pendukung internasional terpentingnya, terhadap kemarahan Beijing.

Meskipun disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa sebuah kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai. Pentagon mengatakan BAE Systems Plc (BAES.L) adalah kontraktor utama untuk senjata tersebut.